Terapkan Green Construction, Masjid Istiqlal Jadi Gedung Pertama Raih Sertifikat Bangunan HijauRumahCom – Masjid Istiqlal meraih sertifikat EDGE dari IFC atas berbagai penerapan konsep bangunan hijau. Masjid seluas 109.547 m2 ini menjadi bangunan tempat ibadah pertama yang meraih sertifikat inexperienced construction atas kiprahnya menerapkan banyak fitur inexperienced seperti hemat air hingga penggunaan sun panel untuk menghasilkan daya listrik mandiri.
Masjid Istiqlal Jakarta telah direnovasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan menjadi bangunan tempat ibadah pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat ultimate sistem Excellence in Design for Larger Efficiencies (EDGE) dari World Finance Company (IFC).
Sertifikat EDGE merupakan pengakuan atas prinsip-prinsip bangunan hijau (inexperienced construction) untuk penghematan energi dan penerapan keberlanjutan lingkungan. Menurut Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, renovasi masjid seluas 109.547 m2 ini dari awal memang menerapkan prinsip bangunan hijau.
“Hal itu sesuai dengan amanat Peraturan Menteri (Permen) PUPR No. 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau yang diperbaharuii melalui Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Permen tersebut menyatakan bahwa bangunan peribadatan dengan luas di atas 10.000 m2 termasuk dalam kategori wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau,” ujarnya.
Berbagai penerapan inexperienced construction pada Masjid Istiqlal antara lain fitur penghematan dengan meningkatkan fungsi desain pasif hemat energi yang didesain sejak pemugaran eksterior dan internal bangunan. Kemudian penggunaan sistem penghawaan (AC) yang sangat hemat energi, penggunaan lampu hemat energi berbasis LED, penerapan good construction, serta pemasangan sun panel yang memberikan kontribusi listrik mencapai 13 persen.
Bukan hanya itu, saat proses renovasinya juga telah dilakukan berbagai upaya penghematan air. Saat ini Masjid Istiqlal juga mengganti keran wudhu dengan yang lebih hemat air, penggunaan WC dengan sistem twin flush, wastafel dan urinal hemat air, dan sebagainya.
Untuk penghematan subject matter dilakukan dengan mempertahankan subject matter yang digunakan sebagai bangunan cagar budaya pada fungsi struktur, internal, dan eksterior bangunan dengan mengaplikasikan teknologi terkini pada bangunan. Secara umum Masjid Istiqlal ini bisa menghemat 476,22 ton karbondioksida in step with tahunnya.
“Dengan capaian efisiensi energi, air, maupun material ini selanjutanya juga bisa memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan masjid ke depannya. Penerapan prinsip ramah lingkuangan pada masjid ini juga bisa menjadi best practice bagi bangunan gedung lain di Indonesia dan menginspirasi para pelaku di dunia konstruksi,” imbuh Diana.
Nation Supervisor IFC untuk Indonesia dan Timor Leste Azam Khan mengatakan, Masjid Istiqlal ini bisa menjadi contoh yang dapat diraih bila semua bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim yang telah menjadi tantangan world dan harus terus disiasati oleh negara-negara.
“Perubahan iklim mengancam kehidupan dan mata pencaharian serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait perubahan iklim yang banyak terjadi termasuk di Indonesia,” pungkasnya.
Masjid Istiqlal direnovasi pada tahun 2019-2020 dengan waktu pelaksanaan 424 hari atau sejak 16 Mei 2019 hingga 13 Juli 2020. Overall biaya untuk renovasi mencapai Rp511,three miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya dan PT Virama Karya sebagai konsultan manajemen konstruksi.
Manakah jenis properti yang cocok untuk kamu, Rumah atau Apartemen? Temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah