RumahCom – Pertumbuhan pasar properti, khususnya kebutuhan terhadap unit-unit rumah tapak relatif tumbuh secara stabil di Surabaya, kendati secara umum pasar properti mengalami tekanan dalam beberapa tahun terakhir.
Harto Laksono selaku Direktur Marketing PT Intiland Grande mengatakan, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan perumahan masih relatif ada.
Bahkan dari empat segmen pengembangan properti Intiland di kota Surabaya, perumahan menjadi salah satu segmen yang pertumbuhannya cukup menggembirakan.
Selain itu perusahaan juga mulai memanfaatkan momentum dalam melepas hunian di segmen kelas menengah atas, setelah adanya relaksasi aturan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
“Hal ini terlihat dari Graha Natura yang menjadi salah satu key project kami di Surabaya dan akan terus kami kembangkan sebagai sebuah kawasan hunian terpadu,” jelasnya.
Informasi terlengkap seputar Surabaya bisa disimak dalam AreaInsider dari Rumah.com!
Adapun pengembangan properti di wilayah kota Surabaya, Jawa Timur, juga dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap tren perkembangan pasar properti dan meningkatnya kebutuhan masyarakat Surabaya di segmen menengah dan atas.
Graha Natura merupakan pengembangan kawasan perumahan seluas 86 hektare. Saat ini perseroan sedang meluncurkan dua klaster baru yakni Acacia dan Gravillea yang dilanjutkan dengan klaster komersial.
Untuk klaster terdiri dari tujuh tipe rumah dengan luas lahan mulai 90m2 hingga 140m2, dengan luas bangunan mulai 74m2 hingga yang berbesar mencapai 131m2. Harga unit rumah di klaster Acacia dipasarkan mulai Rp1,7 miliar.
Pengembangan area klaster ini sudah masuk tahapan konstruksi pemancangan dengan target serah terima pada akhir tahun 2020. “Sampai saat ini kami sudah memasarkan sekitar 30%,” ujar Harto.
Sementara klaster Gravillea ditawarkan secara terbatas mulai harga Rp3,5 miliar hingga yang ukurannya paling besar mencapai Rp5,4 miliar. Menurunya, justru unit-unit rumah di klaster ini banyak diminati konsumen dengan penjualan telah lebih dari 60%.
Kunjungi event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 7 Juli sampai 30 September 2019, dengan beragam penawaran menarik mulai dari diskon rumah sampai Rp480 juta, hingga tukar rumah lama dengan rumah baru!

Mengenai hunian jangkung, Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto memproyeksikan Surabaya masih akan dibanjiri pasokan pada tahun ini. Setidaknya hingga akhir tahun ini, sebanyak 17.478 unit apartemen masih memenuhi pasokan di Kota Pahlawan.
Secara total jumlah pasokan apartemen yang ada mencapai 36.233 unit atau naik 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal dari sisi serapan pasar, hanya naik tipis 0,5 persen menjadi 82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Apalagi jika kemampuan penyerapan pasar dari tahun ke tahun yang tidak menunjukkan penambahan drastis,” ujarnya.
Harga jual kondominium di Surabaya kini bertengger di kisaran Rp21,3 juta per meter persegi atau tumbuh tipis sebesar 2,1% dibandingkan semester lalu. Pertumbuhan harga jual sudah tidak drastis sejak 2014 lalu.
Meski demikian, kenaikan harga jual yang lebih baik diharapkan bisa tercapai 4 tahun mendatang hingga 2023 dengan kisaran 3-4% per tahun hingga 2023.
Ketahui dinamika pasar properti di Indonesia, termasuk sentimen pasar dari sudut pandang pembeli lewat Rumah.com Property Affordability Sentiment Index!
Kondisi itu didorong oleh kabinet pemerintahan yang sudah terbentuk dengan stabil, serta proyeksi makro ekonomi yang lebih prospektif sejalan dengan tingkat pasokan yang tidak terlampau besar dibandingkan tahun ini.
“Kami memprediksikan selama periode 2019-2023 bakal ada tambahan suplai mencapai 34.334 unit, dengan komposisi terbesar didominasi oleh proyek kelas menengah ke bawah yakni sebesar 54%, 42% kelas menengah atas, dan 4% kelas atas,” tukas Ferry.
Temukan beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com